Sunday 11 May 2014

...........Beberapa BMW enthusisast yang saya temui mengeluh mengenai failures pada BMW e60. Mungkin saya harus memilikinya satu kali untuk membuktikan segalanya. Tapi saya sudah terlanjur jatuh hati pada penerus seri 5 yang lain: F10. Ini adalah BMW seri 5 yang mana saat saya coba saya merasakan kehadiran jiwa yang saya kenal. Saat saya bertanya banyak pada bagian marketing BMW ASTRA saya terkesan dengan segalanya mengenai F10. Tentunya tabungan saya belum cukup untuk membelinya sekarang, tapi suatu saat saya harus mengganti BMW e39 saya.



Berbicara mengenai tabungan dan keuangan. Di negara tropis seperti Indonesia BMW bukanlah pilihan banyak orang, apalagi seri 5. Dan dari sekian lama saya bergaul dengan BMW e39, salah satu line up 5 series favorit saya, berikut ini beberapa hal yang dapat saya bagi terkait maintenance BMW e39.




Perhatikan :


1.TABUNG RESERVOIR RADIATOR
Menjadi rahasia umum bahwa masalah paling sering muncul pada kebanyakan BMW e39 adalah coolling system. Desain reservoir radiator yang berupa tabung plastik dijepit kerangka alumunium akan mengalami degradasi kekuatan jepitan seirin gbertambahnya usia. Kondisi iklim di Indonesia yang bersuhu panas membuat daya tahan tabung penampung air ini berkurang. Alhasil kerap terdeteksi kebocoran dibagian ini. Jadi saat melakukan pengecekan, tak ada salahnya bagian ini juga diperiksa. Harga baru tabung radiator merk BEHR, kisaran 1.4 s/d 2.9 juta rupiah tergantung buatan mana, China, Jerman atau Afrika.


2.KAKI-KAKI DEPAN
Sebenarnya kaki-kaki depan BMW sudah terkurangi bebannya dengan sistem penggerak mobil yang RWD, namun tetap saja mesin yang berbobot membuat kinerja kaki-kaki cukup intens. Meski BMW adalah mobil yang tangguh, kondisi jalan di Indonesia yang kurang hersahabat mengurangi usia pakai komponen kaki-kakinya. Apalagi ada kebiasaan pemilik yang mengganti pelek standar dengan diameter besar. Harga shock breaker kanan kiri merk bilstein atau boge, berada pada kisaran 2.5 s/d 3 juta rupiah. Jangan lupa sekalian ganti stopper dan support, dengan budget tambahan 1-2 juta agar maksimal.


3.KOMPONEN REMANUFAKTUR
BMW e39 memiliki reputasi buruk di mata pengguna kendaraan konservatif. Paling ditakuti adalah urusan elektronik atau komponen yang mahal dan sulit didapat seperti ECU. BMW menawarkan alternatif hagi konsumennya. Alternatif itu adalah komponen rekondisi dari BMW Jerman, atau istilah mereka komponen remanufaktur. Hal ini cukup membantu mengingat harganya yang cukup murah dan tetap mendapatkan garansi resmi dari BMW Indonesia selama 2 tahun. Jika tidak cukup tabungan maka bisa mendapatkan komponen "copotan" atau kanibal hasil dari mobil bekas yang di urai dan diambil part-parts yang masih baik dan bisa digunakan kembali (reuse).

Ulasan maintenance BMW e39 akan saya bahas lagi di kesempatan lain. :) Good Luck!!

0 comments:

Post a Comment

Visitors