Friday 19 February 2016

Pasar mobil bekas terkadang menyimpan "harta karun".
Berkutat dalam petualangan gonta-ganti mobil bekas memberikan saya banyak pengalaman berharga. Salah satunya, jangan sekali-kali membeli mobil bekas  tanpa melihat secara langsung terlebih dahulu. Mengenai hal ini akan kita bahas lebih lanjut dalam tulisan 7 (tujuh) cara jitu cek mobil bekas kali ini.

Memang cara paling simple, jika Anda merasa tidak cukup paham mengenai know-how sebuah mobil bekas yang ditargetkan untuk dibeli maka sebaiknya Anda membeli mobil baru saja. (Jeda, sunyi) Hehehe tidak, tidak demikian. Saya bercanda. Bagi saya pribadi, entah mengapa, mobil baru selalu tampak overpriced dijual di dealer-dealer mobil di Indonesia, sebagus apapun. Sementara di pasar mobil bekas terkadang tersimpan "harta karun" yaitu mobil-mobil yang terawat dalam kondisi hampir seperti baru karena pemiliknya yang royal. Tentunya dengan harga jauh di bawah issued brand new car price list.

Jadi kembali ke masalah know-how tadi, jika saya merasa awam dalam hal cek kondisi mobil bekas saya akan membawa teman yang paham mengenai hal itu. Bisa teman dekat, teman baru yang kredibel, atau bisa juga montir sewaan. Sebagai informasi sekarang banyak juga jasa scrut atau konsultan cek mobil loh, dengan biaya mulai dari sekedar bensin dan makan siang, 100 ribuan, hingga jutaan.

Namun jika menginginkan sensasi yang lebih seru, maka  mencoba cek mobil incaran secara langsung bukanlah hal yang perlu ditakutkan. Lagipula, ini akan memberikan pengalaman yang lebih privat jika mendapatkan good deal nantinya. Dan dengan membaca ulasan berikut ini, setidaknya wawasan Anda akan bertambah atau tersegarkan. Dan apa yang sudah diketahui bisa menjadi bahan pertimbangan saat memutuskan membeli sebuah mobil bekas.

Mengecek mobil secara langsung memberikan pengalaman yang privat.
Sekali lagi ini adalah ulasan singkat 7 (tujuh) cara jitu cek mobil bekas berdasarkan apa yang pernah saya alami. Antara lain tentang engine bay (ruang mesin), interior, eksterior dll. Baik mari kita ulas satu per satu.

1. Engine Bay
Perhatikan dengan seksama ruang mesin dan sekitarnya (engine bay) melalui inspeksi visual dalam pencahayaan yang cukup. Jika sore atau malam hari, jangan ragu gunakan senter atau flash dari smartphone Anda. Cermati apakah pada blok mesin ada bekas rembesan oli. Jika tidak ada, pecinta otomotif menyebutnya "mesin kondisi kering" dan ini artinya baik.

Namun jika ada artefak berminyak tanda-tanda oli bocor artinya perlu ada perhatian pada sektor ini. Tidak perlu buru-buru panik karena hal ini bisa saja terjadi dengan dua skenario: a) oli rembes dari mesin bagian atas yang disebabkan gasket/ seal sudah getas, ini tidak terlalu buruk. atau b) memang terjadi kerusakan parah pada blok mesin sehingga kinerjanya tidak normal menghasilkan panas berlebih dan oli menguap, meluap, menerobos sela-sela yang ada. Yang ke dua ini buruk!

Mobil bekas yang sehat memiliki ruang mesin yang relatif bersih dari rembesan oli.
Perhatikan dengan seksama kabel-kabel yang ada pada ruang mesin. Mobil-mobil Eropa cenderung memperhatikan desain tata ruang yang estetik hingga bagian ini. Kabel menjadi tidak terlalu terekspos dan tampak rapih. Maka perlu diperhatikan untuk menghindari mobil yang terlalu banyak kabel "jumper" atau bypass yang berseliweran tidak sesuai pakem. Umumnya kabel tidak berlabel, kabel instalasi listrik rumah, hingga kawat-kawat tak jelas. Pada mobil buatan Jepang/ Korea ruang mesin masih cenderung cukup terbuka sehingga kabel pun terekspos lebih luas. Pastikan untuk memilah dan menilai bahwa jaringan kabel pada ruang mesin masih sesuai standar pabrikan.

Fuse box atau kotak sekring adalah hal yang penting. Bagian kecil ini bisa menyelamatkan Anda dari bahaya besar seperti kebakaran mobil. Maka perlu diperhatikan bagian tersebut. Biasanya terletak di depan sisi kanan atau kiri kursi kemudi. Bagian ini juga bisa digunakan sebagai indikator kondisi mobil. Jika mobil terawat umumnya kondisi fuse box masih utuh dan bagus. Tidak ada tanda bekas gosong atau terbakar, dan semua fuse berada pada tempatnya.

Hal yang biasa dilakukan saat akan membeli mobil bekas juga dengan menyalakan mesin. Perhatikan suara mesin saat dinyalakan, pastikan "tokcer" dan "greng!!". Saat iddle mesin yang bagus akan berputar stabil/ langsam. Artinya mesin tidak "mbrebet" dan tidak membuat getaran yang abnormal. Mesin yang terlalu bergetar bisa jadi telah rusak engine mounting-nya. Bagian yang menopang mesin pada rangka mobil, terbuat dari kombinasi logam dan karet/plastik. Jika mesin melonjak-lonjak dengan getaran yang sangat abnormal, bisa karena busi kotor, sensor udara rusak, atau skenario terburuk adalah kompresinya bocor: mobil akan tidak bertenaga dan boros.
Cek Power Steering system :
Di balik kap mesin Anda akan melihat reservoir (wadah) oli power steering, dari situ akan tampak selang yang mengalirkan oli sebagai komponen penting mekanisme hidrolis power steering. Nah pastikan tidak ada kebocoran atau rembesan oli yang terlalu banyak pad abagian itu. Untuk mengetahui normal atau tidaknya perangkat hidrolis power steering Anda bisa lakukan uji coba dengan memutar steer mobil dalam keadaan berhenti ke kanan dan ke kiri. Pastikan tidak ada bunyi dengung, atau bunyi aneh lainnya. Dan tentunya steer terasa cukup enteng.

Cek Matik :
Mobil-mobil bekas tahun lama buatan eropa dengan merk besar seperti BMW, MBenz, Volvo, biasanya merancang transmisi dengan usia pakai yang cukup baik. Namun hal yang umum dirasakan pada mobil bertransmisi automatic/ triptonic pada mobil bekas adalah bunyi |jedug"atau hentakan yang kuat saat tuas gigi dipindah dari N ke D, atau dari N ke R. Selama perpindahan transmisi pada saat mobil berjalan terjadi secara normal, natural, dan halus maka bunyi jeduk tadi bisa diabaikan. Kemungkinan kopel, atau laher gantung sudah aus dan bisa diganti dengan biaya yang tidak terlalu mahal di kantong. PAstikan saja bahwa di tanjakan, di turunan, dan di jalan datar, transmisi berpindah secara normal.

Cek dipstik oli. Setiap kendaraan memiliki dipsticik ini untuk mengecek kondisi oli yang ada di dalam mesin. Baik dari kualitas maupun kuantitas. Pastikan saat dicabut dipstick menunjukan sampel oli yang baik, tidak berbau gosong, dengan viskositas yang wajar. Dan pastinya tidak bercampur air! Ambil tisue kering dan tempelkan sampel dipstick pada tisue tadi, jika langsung meresap cepat dan merata warnanya berarti cukup baik.


Coolling system yang normal adalah wajib, atau mobil Anda akan overheat.
Coolling system adalah hal yang tidak kalah krusial dari sektor mesin. Sistem ini menjaga agar mesin bekerja optimal pada suhu ideal. Jika sistem ini terganggu maka mobil bisa kepanasan (overheat) dan mobil mogok karena "jeroan" mobil yang overheat bisa remuk dan hancur dalam suhu tinggi. Untuk cek sistem ini cobalah nyalakan mesin sekitar 5 (lima) menit. Cek suhu mesin jika jarum temperatur menunjuk titik ideal (biasanya di titik tengah gauge) maka sistem pendinginan normal. Lakukan tahap kedua yaitu nyalakan Air Conditioner (AC), ada kalanya mobil overheat jika AC menyala. Jika tetap tenang dan stabil maka coolling system bisa dianggap normal. Mobil Jepang/ Korea rata-rata lebih handal dalam sektor ini sementara mobil buatan Eropa perlu perhatian lebih. Karena umumnya didesain bukan untuk daerah tropis, maka mobil Eropa perlu perhatian pada visco fan (kipas bekerja mengikuti putaran mesin), electric fan (kipas bekerja dengan listrik), tabung radiator, selang-selang radiator dan thermostat.

Beberapa point lain yang akan saya bahas berikutnya adalah:

2. Air Conditioner
3. Interior
4. Exterior
5. Suspension
6. Legal Paper
7. Pahami Keperluan Perbaikan Mendesak

Bersambung.........

Good Luck! :) 

0 comments:

Post a Comment

Visitors