 |
Action figure Paul Walker, menjadi incaran kolektor. |
Saat sedang duduk tenang di hari senin yang masih lengang,
tiba-tiba smartphone terbaru saya bergetar merapal nada diatonis. Rupanya notifikasi
pesan masuk melalui whatsapp. Banner
yang muncul di lockscreen terlihat tulisan:
“Kalau masukin action figure
skala 1:6, tarif bea masuknya berapa?”
Tidak seperti biasanya, kali ini mata saya jadi terbelalak
melihat pesan tadi. Pasalnya pengirimnya adalah istri saya. Ya, istri saya. “Gak salah nih?”. Jadi saja smartphone
yang boros baterai itu saya sambar. Saya tindak lanjuti pembukaan percakapan
yang sepertinya bakal menarik itu.
Singkat cerita rupanya, sensei di dojo tempat istri saya
belajar aikido berminat membeli action
figure (AF) dari luar negeri. AF adalah karakter yang terbuat
dari plastik atau material lain yang dapat dapat diposekan, mewakili atau
menggambarkan sosok manusia, hewan, atau mahluk lainnya, dan biasanya
berdasarkan karakter dari film, komik, video games atau program TV.
Jangan kaget ya, walaupun AF pada
dasarnya memang mainan anak-anak tapi penggemarnya ternyata banyak juga yang
sudah dewasa, termasuk seorang sensei senior sekalipun hehe. Para penggemar AF yang
sudah dewasa ini biasanya lebih intens, sampai membentuk komunitas sendiri. Jadi yang merasa
sudah gede tidak perlu malu-malu mengakui sebagai penggemar mainan action figure! :)
Sejarah
Bicara action figure kita tak bisa lepas dari nama
besar Hasbro sebagai pelopor. Pada tahun 60-an Hasbro memproduksi dan memasarkan
AF seri “G.I. Joe”. Sebuah AF karakter manusia dengan latar belakang militer.
Dimensi AF tersebut cukup gagah untuk dipajang di kamar anak laki-laki, 11.5 inch! Dan yang menarik AF tersebut memiliki fitur baju militer yang
dapat diganti-ganti. Sedikit mirip Barbie-nya para anak laki-laki. Produk Hasbro semakin akrab di telinga penggemar AF karena selain produknya cukup
bagus, harganya tidak terlalu menguras kantong.
 |
G.I Joe Action Figure |
Bersamaan dengan booming
komik superhero dan film science fiction, action figure-nya pun mengalami peningkatan kuantitas dan kualitas. Karakter dari
DC Comic, Marvel, dan karakter film bioskop semuanya mulai banyak diproduksi. Salah satu yang juga best seller adalah
AF dari serial Star Wars. Dan seiring waktu, baik karakter, material, ukuran,
tingkat kemiripan dan fitur-fiturnya juga semakin beragam. Hal tersebut menjadi pilihan
penggemarnya masing-masing.
Seperti disinggung sebelumnya bahwa AF ini memang diciptakan
dan dipropagandakan sebagai mainan anak laki-laki. Kalau anak perempuan menyukai
Barbie (dan sejenisnya), anak laki-laki bermain AF.
Impor Action Figure
Saya pribadi belum terinfeksi virus AF
terlalu parah. Diecast mobil bagi
saya masih lebih sexy dan menarik sebagai penyegar pandangan di kala suntuk. Tapi
saat ini mulai banyak inovasi untuk mematahkan pertahanan manusia konvensional seperti
saya. Hadirnya AF yang terkait dengan dunia otomotif seperti: James
Bond, Fast Furious, dan tentu saja STIG!! :D (bravo, Stig!!!) benar-benar gimmick pemasaran yang menusuk dada.
Ya, Stig adalah salah satu AF favorit saya. Jika Anda
mau sedikit repot, ketahuilah Stig juga memiliki sejarah dan cerita menarik
semenarik tokoh komik Marvel atau DC. Black Stig, White Stig, mungkin kelak
akan ada Pink Stig.
Untuk AF yang tidak terlalu populer seperti Stig dan propertinya
yaitu diecast mobil-mobil eksotis, seorang AF mania harus extra sabar.
Terkadang barang yang dimaksud tidak ada di pasaran. Waktu untuk menunggu seorang kolektor melepas mainannya di bursa mainan pun akan terasa
terlalu lama. Jika sudah demikian bagaimana?
“Beli sendiri di luar
negeri? Atau, beli sendiri dari luar negeri?” -Why not both!?
Pilihan pertama artinya Anda bepergian ke luar negeri.
Bisa saat ada pameran mainan di Jepang atau USA, atau pergi ke toko mainan di
Singapura, atau dinegara mana AF yang Anda maksud beredar. Beli disana dan Anda
tenteng mainan AF tersebut di bagasi, turut serta pulang ke Indonesia.
Tentu perlu diingat untuk hanya membawa sejumlah AF dalam kadar wajar seperti
layaknya pemakaian pribadi. Jika membawa terlalu banyak tentu akan mendapat
perhatian dari petugas Customs (Bea
Cukai) di bandara dan dicurigai sebagai barang dagangan. Perlakuannya akan
sedikit berbeda.
Pilihan kedua artinya Anda membeli AF dari penjual di
luar negeri tanpa susah payah pergi kesana. Anda bisa membeli dari ebay atau
alibaba, atau melalui kenalan Anda di luar negeri. Dan barang akan dikirim
melalui ekspedisi sampai ke rumah Anda.
Sedangkan yang saya maksud “kenapa tidak keduanya” adalah,
dengan bepergian ke luar negeri Anda bisa berkenalan dengan suplier AF disana,
membeli sejumlah produk, mengujinya di kalangan terbatas. Selanjutnya anda dapat
menjalin kerjasama dengan suplier tersebut untuk mengimpor AF dalam jumlah
cukup. Menjualnya di Indonesia, dan siap-siap mendapat stempel khusus di depan
komunitas penggemar AF untuk dikenal sebagai importir AF, “Sang Pengedar!!!”
Peraturan yang
Terkait
Harmonized System adalah suatu nomenklatur kelompok
barang yang disusun oleh Customs
Cooperation Council (CCC), sekarang dikenal sebagai World Customs Organization (WCO), antara lain untuk keperluan
perdagangan internasional. Dalam HS terdapat kode-kode yang mencakup seluruh
barang yang ada di dunia ini. Gunanya untuk membedakan barang yang satu dengan
yang lain dalam hal tarif dan regulasi terkait. HS yang di Indonesia diserap
sebagai BTKI (Buku Tarif Kepabeanan Indonesia) memiliki 21 bagian.
Dalam konteks impor (jual beli antar negara) action figure dikategorikan sebagai mainan anak-anak. Dan
dalam kodifikasi HS (Harmonized Systems)/ BTKI, action figure termasuk dalam
kode HS 9503004090. Penjelasannya sebagai berikut:
Action Figure masuk ke dalam
bagian ke-20. Dan diatur dalam Bab 95. Yaitu:
“Mainan. Permaian dan keperluan olahraga. Bagian dan
Aksesorisnya”
Lalu breakdown dari Bab 95, ada
yang namanya Pos 95.03 dengan deskripsi:
“Sepeda roda tiga, skuter,
mobil berpedal dan mainan beroda semacam itu; kereta boneka; boneka; mainan
lainnya; model yang diperkecil ("skala") dan model rekreasi semacam
itu, dapat digerakkan atau tidak; puzzle dari segala jenis.”
Dan dengan akses yang terbuka pada
kantor-kantor Customs di Indonesia
melalui layanan client coordinator-nya (CS-nya Bea Cukai) kita dapat bertanya
berapa kode HS yang tepat untuk action
figure. Akan diperoleh jawaban: 95.03.00.4090.
Anda juga dapat mencobanya dengan
menelepon ke nomor: 1500225 (call center Bea Cukai) untuk menanyakan hal-hal
terkait impor atau ekspor, mudah sekali bukan?
Akhirnya saya mendapat email
berupa screenshot informasi aturan terkait importasi action figure dengan dasar HS Code 95.03.00.4090.
Ternyata? tarif bea masuk untuk impor AF adalah sebesar 10%, dan terkan juga PPN sebesar 10%.
Tapi tidak diatur hanya sampai disitu. Rupanya ada syarat impor AF yang diatur oleh Departemen Perdagangan, sebagai
importir Anda wajib memiliki hal-hal berikut:
Syarat importasi Action Figure:
- Surat Pendaftaran
Barang (Komoditi Wajib SNI)
- NPIK (Nomor Pengenal
Importir Khusus) Mainan Anak
- SKPLBI/SPKPBLI
(Komoditi Wajib Label Bahasa Indonesia)
- Surat Importir
Terdaftar Produk Tertentu
- Laporan Surveyor
Semua syarat di atas
dipersyaratkan oleh Departemen Perdagangan. Jadi untuk pengurusan syarat
tersebut bisa Anda lakukan di sana. Jika persyaratan tersebut Anda miliki,
Customs akan merilis impor action figure Anda tanpa masalah.
Bagaimana? Anda tertarik menjadi “Pengedar Action Figure” di Indonesia?
:D Saya pesan Pink Stig ya!
i love cars..i love diecast..i love action figre (too)..hahaha
ReplyDeletethanks for sharing ma bro...
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete