![]() |
Menurut Anda seberapa gila suporter yang seperti ini? |
Saya sempat mengira bahwa
penonton gelaran olahraga paling gila adalah suporter sepak bola, yang
rela demikian total dalam mendukung teamnya bahkan bila perlu sampai
tawuran membabibuta macam Hooligan vs. Ultras. Namun sejak usia remaja
dan beranjak dewasa (tua;red) seperti sekarang, saya justru memiliki
penilaian lain yaitu bahwa penonton paling gila adalah suporter balap
reli.
Mereka berani secara gila bertaruh nyawa berkerumun sangat
dekat bahkan terkadang berada di dalam trek reli, di tikungan-tikungan
yang tricky, atau berhamburan di jalan gravel yang lurus namun berkontur
bumpy. Hanya untuk menunggu. Hingga penantian mereka berganti
menjadi sebuah kesempatan untuk merasakan pengalaman keterlibatan diri
dengan semburan adrenalin para pereli yang sedang berpacu dalam hitungan
waktu.
Mereka menikmati merdunya raungan mesin yang sayup-sayup
terdengar dari kejauhan dan semakin keras di telinga disertai kemunculan
biang suara tadi yang tampak mendekat dalam kecepatan tinggi. Mereka
rela mendapati sensasi hembusan asap, kibasan angin, lemparan kerikil,
cipratan lumpur, semprotan salju, apapun itu, demi bisa melihat secara
dekat aksi mobil bermesin ratusan tenaga kuda di trek reli.
Dan
di sudut-sudut yang sulit, manusia-manusia gila yang berkerumun itu akan
melambaikan tangan kepada pereli yang melintas, berteriak, atau
berjingkrak dengan gerakan apapun untuk mengekspresikan luapan emosi yang
mereka rasakan.
![]() |
Berkumpulnya penonton di sudut sulit menambah tantangan bagi pereli. |
Lalu mereka yang tadinya berkerumun serentak
buyar dan minggir dari trek tadi, membentuk selasar kosong untuk
mempersilahkan mobil reli meluncur bebas. Diikuti perilaku spontan tanpa
komando, kerumunan buyar tadi akan kembali merapat tepat di belakang
mobil reli yang melintas. Dan mengantarkan mobil yang meluncur deras
itu (lagi-lagi) dengan lambaian tangan, sorak sorai tepuk tangan,
jingkrakan bahkan bila perlu mengejar mobil reli seolah-olah ingin nyemplak.
![]() |
Salah satu resiko besar menjadi suporter gila olahraga balap reli. |
Resiko terkena batu kerikil atau benda keras yang
terlempar dari balik ban yang berputar penuh traksi di atas trek seolah
bukan hal yang penting. Jangankan resiko semacam itu, resiko lain bahwa mobil reli itu bisa saja tiba-tiba oversteer dan menghantam
kerumunan penonton saja tidak digubris!!?
Hebatnya, jika ada
mobil yang melenting keluar trek karena terkena jalur bumpy, oversteer
dan terbalik, atau nggasruk ke semak-semak, penonton dari golongam
suporter gila ini sontak beramai-ramai mendekati mobil seperti orang
kampung kedatangan artis. Untuk apa? Untuk membantu mobil naas tadi:
mendorong atau membalikan mobil supaya pereli memperoleh posisi
mobilnya kembali untuk bisa dipacu lagi. Mengejar ketertinggalan.
![]() |
Suporter membantu pereli dengan mendorong mobil yang nyungsep kembali ke trek. |
Itulah
sebenar-benarnya suporter. Memberi dukungan kepada yang ia dukung
dengan satu kesamaan semangat yang bergelora. Agar tujuan yang ada,
tercapai dengan sebaik-baiknya.
Karena itulah saya suka sekali
melihat adegan interaksi antara pereli yang melintas dengan para
penonton yang riuh rendah berkerumun di sekitar trek. Salut dengan
segala kesabaran mereka menanti pereli demi pereli melintas, kegilaan
mereka tuk bertaruh nyawa karena sangat dekat dengan trek, dan segala
totalitas mereka untuk menciptakan pertandingan balap yang seru dengan
tidak membiarkan satu pun pereli apes terhenti tak sampai finish, hanya
karena tak mampu mendorong mobilnya kembali ke trek.
Di kantor,
kita adalah suporter gila. Dan para pereli itulah pimpinan kita. Interaksi antara keduanya memang kadangkala perlu kenekatan dengan
segala resikonya. Demi sebuah pagelaran yang seru dan penuh spirit.
Karena memang hidup di dunia ini cuma sekali. Sayang jika dilalui
rata-rata air.
...cmiiw, just my 2 cent.
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.