Monday 1 February 2016


Kura-Kura Ninja adalah sekumpulan penggila pizza.
Pada zaman dahulu kala.. di setiap sore menjelang berangkat ngaji, saya hampir tidak pernah melewatkan aktifitas menonton tayangan kartun di TVRI yang berjudul "Kura-Kura Ninja" (KKN). Hiburan audio visual yang sedikit banyak membentuk masa kecil saya yang ceria.

Di alam sana, imajinasi saya semakin hari semakin tak tertahankan. Membayangkan kenikmatan duniawi dari benda bundar dengan lelehan putih di atasnya. Alih-alih kesengsem oleh tokoh April O'Neil, yang dalam film Hollywood-nya kelak diperankan oleh Megan Fox, perhatian saya lebih banyak tersita oleh benda itu! Pizza..

Bagaimana tidak? Setiap kali crew Kura-Kura Ninja (Leonardo, Donatello, Michelangelo, dan Raphael) menyantap pizza, mereka melakukannya dengan gaya yang lebih mak-nyos dari Pak Bondan. Rakus, berisik dalam mengunyah, passionate, penuh canda tawa dan joyfull sekali. Setiap kali mereka memutuskan untuk beristirahat pun selalu ada pizza di dekat mereka; di sofa, di meja tv, di kulkas, dimana-mana. Belum lagi jenis pizza yang mereka santap disajikan dengan toping yang menarik di luar kebiasaan seperti kerang, selai kacang, dan taburan coklat. Sangat menggiurkan bagi anak sesuci saya pada zaman itu.

Jadi bagi Kura-Kura Ninja, pizza seolah-olah jenis kenikmatan dunia tiada tara yang sayang jika harus dilewatkan. Sampai-sampai saking doyannya terhadap pizza, Shredder si jahat sering memanfaatkan pizza sebagai alat untuk menjebak mereka. Ya karena dari perspektif perang ala-ala Tsun Tzu, pizza bisa dikatakan sebagai kelemahan Kura-Kura Ninja: sesuatu yang amat disukai dan dicintai sehingga mampu menurunkan kadar kewaspadaan.

Jika anda bertanya-tanya bagaimana asal-usul hubungan Kura-Kura Ninja dan pizza bisa sedemikian lebay, maka jawabnya ada pada Kevin Eastman dan Peter Laird. Merekalah kreator serial Kura-Kura Ninja yang acapkali sibuk di meja animator dengan ditemani berloyang-loyang pizza. Lembur makan pizza, sarapan pizza, makan siang juga pizza. Namun dari itu semua, konon pizza panas adalah kesukaan mereka. Dan microwave menjadikan mereka menyukai semua pizza.

TV adalah media yang sangat ampuh untuk menanamkan suatu nilai.
Lantas apa hubungan semua ini dengan dunia masa kini? Tidak terlalu banyak namun kiranya cukup penting, yaitu betapa tontonan anak-anak sangat berpengaruh terhadap pembentukan jiwa dan pikiran mereka hingga kelak dewasa. Saya adalah contoh nyata betapa kenangan tentang Kura-Kura Ninja dan romantisme pizza membuat saya tergila-gila pada makanan bergluten tinggi itu saat ini.

Bayangan kenikmatan pizza yang tertanam jauh di dalam benak mengantarkan saya pada perburuan selera lidah yang sesuai dengan angan-angan di kepala. Pizza tradisional ala Italia yang berkontur tipis dengan tekstur renyah di luar tapi liat di dalam adalah kesukaan saya hingga saat ini. Dan fakta bahwa saya bisa meracik dough sendiri, meramu saus dan membuat kombinasi toping yang akan terasa juicy namun yummy saat selesai dipanggang, adalah bukti betapa kegilaan Kura-Kura Ninja pada pizza telah menular merasuk pada diri saya.

Imajinasi sebagai seorang pizza mania lambat laun turut menciptakan ilusi bahwa saya harus bisa membuat pizza sendiri dengan oven sendiri di rumah. Anda pikir dari mana limpahan pizza berbagai rasa di markas Kura-Kura Ninja ini berasal kalau bukan dibuat sendiri? Hm.. saya sempat menduga Splinter, Si Kakek Guru Tikus  itu sebenarnya adalah pizzaiolo handal yang menyamar.
Salah satu adegan dalam sinetron Ganteng-Ganteng Serigala yang tidak mendidik.
Jika hal demikin terjadi pada saya, lantas pertanyaan berikutnya, apa yang sekiranya akan merasuk dan mewujud pada anak-anak kita kelak jikalau tayangan televisi yang mereka akses dari pagi hingga malam berisi hal-hal antah berantah semacam Ganteng-Ganteng Serigala, Manusia Harimau, Anak Jalanan, berita terorisme, sinetron lebay, adegan racun-meracun, adegan persewaan pembunuh bayaran, dll. Sementara acara semacam Cilukba, Tralala-Trilili atau Unyil mulai ditinggalkan dan Dragon Ballz kena banned KPI? Apa..coba?

0 comments:

Post a Comment

Visitors