Wednesday 17 February 2016


Kadang ngeri kalau punya kekasih jago beladiri.
Sebentar lagi kekasih saya yang sudah berlatih Aikido sejak dua tahun terakhir ini akan mendapat ujian kenaikan tingkat sabuk cokelat. Saya lihat memang sudah cukup bulukan sabuk hijau yang ia pakai tiap latihan.

Konon dari yang putih  bersih bagai kanvas siap dilukis, sabuk berubah menjadi hijau yang segar penuh energi, kemudian menjadi warna cokelat yang menandakan usia mulai matang sebelum akhirnya menjadi hitam tanda kedewasaan.

Tentu saya merasa berbahagia memiliki orang terdekat yang giat berlatih bela diri. Itu adalah hal yang bermanfaat, berguna minimal untuk kesehatan fisik dan mental.

Manfaat lainnya mungkin termasuk misalnya untuk menghajar saya jika saya ketahuan selingkuh (amit-amit). Namun selain bangga, saya ngiri sekali dengan kekasih saya yang kata orang wajahnya kearab-araban itu, dia sudah mau sabuk cokelat sementara saya masih sabuk putih karena tidak fokus berlatih dan mengikuti ujian.

Saya ini memang payah dalam urusan istiqomah. Berlatih macam-macam jenis bela diri hanya kenal sama kulit-kulitnya saja. Itu pun kulit paling luar yang banyak tanahnya. Aikido sabuk putih, Karate sabuk putih, mungkin cuma pencak silat Merpati Putih yang sabuknya sempat berwarna: merah. Itu pun saya dapatkan karena mengikuti kuliah ekstensi Merpati Putih di kantor, ekslusif. Tau-tau patahin besi, es balok, dst, tau-tau merah.. :p


Maka di hadapan kekasih saya itu kadang saya merasa lemah, tidak berani macam-macam dengan yang sabuknya sudah mau cokelat. Bayangkan jika Anda menjadi saya, ketika sedang berduaan dengan kekasih saya kerap dijadikan alat percobaan jurus baru yang ia pelajari di dojo. Sakit? Ya, di sini (nunjuk hati). Ah..sudahlah.. Kalau begitu saya tidak mau kalah. Nah!! biar saya kembali bergairah berlatih Aikido saya ingin membuat catatan dasar-dasar terminologi dalam latihan Aikido di dojo. Ini nih biar ingaaaaaat.... biar kalau masuk dojo gak bloon-bloon amat...

Ini dia beberapa bahasa yang sering dipakai dalam latihan Aikido:
  • Ritsurei (hormat berdiri)
  • Seiza (posisi duduk)
  • Zarei (hormat duduk)
  • Gi (seragam latihan)
  • Dojo (tempat latihan)
  • Rangking (tingkat) , dalam Aikido jika dilihat dari tingkatan maka terbagi menjadi dua, yaitu Kyu dan Dan, sedangkan berdasarkan sabuk terbagi menjadi tiga, yaitu putih ,coklat, dan hitam.
  • Uke yaitu orang yang melakukan serangan dan menerima teknik
  • Nage yaitu orang yang diserang dan membuat teknik
  • Sensei (guru)
  • Waza (teknik) dibagi menjadi : Kihon waza (waza dasar) dan Oyo waza / henka waza (waza variasi) , Katame waza (waza kuncian) dan Nage waza (waza lemparan), Tachi waza (waza berdiri) dan Hanmi Handachi Waza (waza dimana uke berdiri serta Nage Seiza dan Zagi waza / waza seiza)
  • Kokyu (napas)
  • Kamae (postur tubuh) dibeladiri lain mungkin dikenal dengan istilah kuda-kuda
  • Hanmi (posisis berdiri)
  • Maai (jarak)
  • Irimi (bergerak masuk)
  • Tenkan dan Kaiten yaitu gerakan memutar atau melingkar
  • Mae Ukemi (gerakan berguling kedepan)
  • Ushiro Ukemi (gerakan bergulir kebelakang)
  • Mae Shikko (berjalan dengan lutut kearah depan)
  • Ushiro Shikko (berjalan dengan lutut kearah belakang)
  • Shikko Kaiten (berjalan dan berputar denga lutut)
  • Katatedori (cengkraman lurus pada pergelangan tangan)
  • Katadori (cengkraman langsung pada bahu)
  • Munadori (cengkraman langsung pada kelopak baju)
  • Morotedori (cengkraman pada pergelangan tangan dengan menggunakan dua tangan)
  • Ryoutedori (cengkraman pada kedua pergelangan tangan)
  • Ryoukatatedori (cengkraman pada kedua bahu)
  • Ushiro Ryoutedori (cengkraman pada dua pergelangan tangan dari belakang)
  • Ushiro Ryoukatadori (cengkraman pada dua bahu dari belakang)
  • Ushiro Hijidori (cengkraman pada dua siku dari belakang)
  • Ushiro Katatekubishime (pegangan pada pergelangan tangan dan kelopak baju dari belakang)
  • Shomen Uchi (serangan kearah depan muka atau kepala)
  • Yokomen Uchi (serangan earah samping atau pelipis)
  • Chudan Tsuki (serangan kearah ulu hati)
  • dan lain-lain
Yah sementara ini dulu, besok-besok saya mau mengais-ngais lagi kenangan masa lalu ketika berlatih Aikido. Apalagi kenangan waktu lulus ujian di sebuah dojo di Bintaro dan dinyatakan lulus, malamnya saya malah party bersama sensei dan teman-teman dojo. Walhasil, saya tidak pernah mengambil sertifikat-sertifikat jerih payah berlatih di sana. Yaaa... minimal saya pernah party lah #eh.. maaf maksudnya pernah bisa lulus ujian laah.. gak takut-takut amat sama kekasih saya yang cantik itu.. asal gak selingkuh aja sih.. #kamitidakberani

0 comments:

Post a Comment

Visitors