Friday 29 January 2016


Volvo 960, mobil Menteri era 1992
Entah kenapa beberapa hari ini saya sedang "kedanan" (baca: obsesif kompulsif terhadap) varian mobil asal Swedia yang terkenal karena fitur safety dan desainnya yang boxy. Ya, Volvo!


Pada era 90-an mobil ini sempat tenar sebagai pilihan sebagai mobil dinas menteri sebelum akhirnya hagemoni kendaraan inventaris itu bergeser ke mobil produksi Jepang. Selain sebagai mobil dinas menteri, Volvo juga pernah dipilih menjadi mobil resmi acara kenegaraan  seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non Blok  APEC. Lebih spesifik, adalah varian "9 Series".


Seri 940


Mari kita coba mengenal sejarah varian Volvo seri 9 yang masuk ke pasar domestik Indonesia. Diawali dengan varian 940 TI produksi 1991 - 1993 yang dijual dengan pilihan transmisi manual dan automatic. Entah kenapa, saat masuk ke pasar domestik varian ini dilabeli Volvo 960 oleh agen pemegang merk.


Sebenarnya ini menjadi rancu, karena kode 940 dari Volvo Swedia itu memiliki arti yaitu: seri 9 dengan mesin 4 silinder. Bisa saja ini agar terkesan catchy di Indonesia mengingat pada 1992 masuk Volvo 960 tulen bermesin 6 silinder yang digunakan untuk konferensi tingkat tinggi.


Varian Volvo 940 transmisi manual pernah menjadi armada taksi premium SIlverbird, dan konon karena hal inilah pamornya menjadi sedikit terdegradasi. Maklum, dimana-mana kalau mobil sudah dijadikan armada taxi, saudaranya kena imbas. Tapi untuk varian automatic-nya, tetap mentereng kala itu karena sudah dilengkapi fitur yang berlimpah. Jauh jika dibandingkan Accord Maestro, bagai bumi dan langit hehe (lebay). Dengan mesin turbo, jok kulit elektrik, suspensi nivomat, dan desain interior yang khas eropa. Mobil ini menjadi pilihan eksekutif diantara gempuran BMW e34 atau M.Benz Boxer. 


Diduga karena permintaan terhadap Volvo 940 (yang dilabeli 960) bertransmisi AT mengalami peningkatan, maka masuklah varian Volvo 940 Non Turbo pada rentang waktu 1993 - 1995 dengan sedikti downspec. Hingga saat ini, beberapa spesies ini masih bereliweran di jalanan Jakarta. Penggemar Volvo menjulukinya Volvo "GL Banci". Tak lain karena mesinnya naturally aspirated (N/A) alias tidak dilengkapi turbo. Dengan jok manual bukan elektrik, dan bentuk dashboard yang tidak lebih baik dari pendahulunya.


Mungkin (sekali lagi mungkin) itu dilakukan untuk menekan biaya sehingga konsumen bisa menikmati sensasi Volvo dengan murah. Window opener menuju pengalaman bersama Volvo yang lebih jauh. Di luar daripada itu, varian ini tetaplah sebuah Volvo.  


Periode 1995 - 2000 dirilis Volvo 940 transmisi AT (automatic) dengan tampilan lebih segar (facelift). Salah satunya headlamp yang lebih aerodinamis. Mesin masih menggunakan cetak biru pendahulunya yang terkenal bandel dan bertenaga dengan perbaikan efisiensi. Pada versi ini disematkan turbo namun dengan dimensi lebih kecil dibanding 940 era 1992, ukan lagi turbo produksi Garreth melainkan disuplai dari Mitsubishi.


Seri 960


Pada tahun 1992 berkaitan dengan KTT Non Blok masuklah varian Volvo 960 yang sesungguhnya, alias tulen bermesin 6 silinder. Tepatnya dengan dicplacement mesin 3000cc tanpa turbo. Fitur dan opsi full spesification sesuai Volvo Swedia tanpa downspec. Hingga saat ini Volvo ex. KTT umumnya didapati berwarna biru, atau hitam. Jika sudah berwarna lain besar kemungkinan sudah dicar ulang sesuai selera pemilik selanjutnya. Rumor mengatakan varian yang digunakan kendaraan resmi KTT ini hanya masuk ke Indonesia sebanyak 300 unit saja.


Demikian juga pada era 1994 ketika dihelat acara akbar KTT APEC masuk ke Indonesia sekitar 150 unit varian Volvo. Yang nantinya disusul importasi Volvo 960 Royal periode 1995 - 1998 dengan transmisi AT. Ini adalah varian facelift dari Volvo 960 KTT APEC.


S90 Short masuk ke Indonesia dengan rentang produksi tahun 1998 - 2000, mendapat sentuhan minor facelift dari Volvo 960 Royal khususnya di sektor interior yang lebih menarik. Ini adalah sedan Volvo terakhir  yang menggunakan mesin berpenggerak belakang (RWD).
Volvo V70 TR, varian wagon 4WD dari Volvo 960.


Limited Edition


Ada beberapa varian Volvo yang masuk ke Indonesia dalam jumlah terbatas yang rata-rata dirilis dengan fitur fullspec antara lain:


1991 - 960 Limousine, 2.300 cc, AT, Turbo.

1992 - 960 Estate (Wagon), 2.300 cc, AT, Turbo.

1992 - 960 Executive, 2.300 cc, AT, Turbo.

1997 - s90 Executive, 3.000 cc, AT.


Nah itu tadi sekilas pengenalan tentang seri 9 dari Volvo, mungkin desainnya sedikit aneh bagi Anda yang tidak terbiasa memandang bokong kotak trepes semacam Volvo V70 - T5, oh.. saya bermimpi untuk bisa berkendara (touring) dengan mobil itu berlibur ke Bali bersama keluarga. Hmm.. legitzz....




2 comments:

  1. Salam kenal dan sedikit koreksi om...

    940 itu berbeda dgn 960, 940 successor dari 740, sedangkan 960 successor dari 760. Paling gampang untuk melihat perbedaannya dari engine hood, untuk 940 engine hood nya pendek / two piece (sama dgn 740), 960 engine hood nya panjang / one piece (sama dgn 760)
    Volvo sudah tidak menggunakan angka tengah dari seri kendaraan untuk kode jumlah silinder semenjak akhir thn 80, angka itu berubah menjadi kode tingkat luxury sebuah seri, semakin tinggi angkanya maka semakin lux fiturnya (ex : Untuk thn 90-93 itu seri 960 meskipun 4cyl, biasanya orang bilang itu seri "fullspec", fiturnya electric seat, independent + nivomat, limited slip, 8 speaker audio, cd changer, engine management berbeda (kode mesin ada yg B230FT dan B230GT), bigger injector, bigger AMF, etc..

    Sedangkan untuk seri 940 yang asli (1994-2000) dilabeli 960 di Indonesia disinyalir karena para petinggi indomobil saat itu menghindari angka 4, karena menurut perhitungan tionghoa dan fengshui itu bukan angka yang baik

    Untuk info lebih lengkap dan silaturahmi di dunia pervolvoan, silahkan kunjungi halaman Fb "Volvo Club Of Indonesia"


    Cheers,

    -dieda-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sekali untuk om dieda hehe.. iya saya justru dapat info tentang volvo ini dari forum-forum sebelah, saya rangkum ke sini tapi memang sepertinya ada beberapa hal yang lebih sahih jika dikoreksi langsung oleh volvo lovers spt om dieda.. :D

      Misalnya penyematan emblem 960 pada mobil yang sejatinya 940, itu juga saya masih heran kok bisa begitu. Tapi mencoba memahami saja mengingat ATPM kita kan suka aneh2 mobil di luar sama di sini bisa berubah spek bahkan nama pun bisa berubaha suka-suka mereka ;-(

      Sekali lagi makasih koreksinya om dieda..

      Delete

Visitors