Anak-anak adalah pemberian terdahsyat dari Tuhan YME. Dia meletakkan
mereka, jiwa-jiwa yang suci, di tangan kita sebagai tanggung jawab yang
amat agung. Luangkanlah waktu bersama anak. Ajari mereka untuk
memiliki keyakinan tentang Tuhan, Sang Maha Kuasa. Kenalkanlah pada alam
semesta. Ajak mereka menghayati setiap pengalaman dengan sekitar
disertai kebahagiaan dan rasa syukur.
Anda adalah pribadi yang bisa menjadi tempat anak-anak berpijak beroleh kekuatan. Untuk itulah Tuhan mempercayakan mereka.
![]() |
Anak lebih membutuhkan kita daripada kita membutuhkan gadget |
Prioritas
Kita bisa belajar dari para orang tua, para sesepuh, para senior, para
pembicara yang berbagi di hadapan orang ramai, atau dari siapa saja yang
telah berjalan jauh menggapai mimpi-mimpinya hingga mendekati senja.
Mereka sudah mengalaminya: bahwa saat kita tua nanti, tidak ada
kesuksesan yang berhasil kita lakukan yang nampak lebih penting daripada
menghidupkan kehidupan bersama anak.
Maka ingatlah untuk senantiasa hadir di hati anak-anak dimanapun kita berada, apalagi saat kita ada di hadapan mereka.
Bukan hanya dengan ucapan I Love You, disertai ciuman mesra atau
pelukan manja. Jika sikap kita belum menunjukan kedewasaan sebagai orang
tua maka itu semua hanya gombal saja. Omong kosong!
Salah satu
bentuk kedewasaan sesorang adalah memahami prioritas. Ketika kita
tamasya di luar ruangan hingga anak-anak kehausan, dan kita memilih
memberikan air mineral dari botol kita untuk anak-anak, itu prioritas.
Saat di meja makan ada santapan lezat dan anak-anak tampak sangat
menyukainya, sementara Anda masih bisa menahan air liur dan
mempersilahkan anak-anak mendapat asupan gizi yang terbaik, itu
prioritas. Akan ada banyak sekali contoh pemahaman prioritas karena ini
adalah tentang sikap.
Ya benar! Menjadi orang tua bukanlah tentang hubungan biologis saja, lebih dari itu adalah tentang "attitude" atau sikap.
Konteks Kekinian
Sementara melihat fenomena orang tua zaman sekarang, bayi-bayi
peradaban teknologi, acapkali khilaf (hilap;lupa-sunda) menempatkan
anak-anak bukan pada prioritas semestinya. Anak-anak cenderung
tersingkirkan oleh benda bernama smartphone, gadget apapun itu.
![]() |
Apakah kita mengidap nomopobhia? |
Maka aksioma yang penting: Ada Anak, Singkirkan Gadget! Bila perlu atur menjadi mode getar sehingga jika sesuatu benar-benar
penting Anda akan merasakan gawai bergetar memanggil dari balik saku
atau tas.
Asyik masyuk dengan gadget adalah suatu penyakit massal
yang banyak dari kita sulit menyangkalnya. Termasuk saya. Dan kesadaran
tentangnya adalah bagus, artinya kita bisa introspeksi dan bergerak
menuju titik yang lebih positif.
Ohh... Betapa sulitnya membiarkan gadget tergelatak barang 5 (lima) menit saja.
Tapi hey! Kita bisa memainkannya saat anak-anak sudah terlelap. Atau
meletakannya saja di meja menemani pekerjaan kita di kantor. Kita akan
takjub betapa ternyata kita bisa dengan mudah beradaptasi mengurangi
kadar nomophobia.
Pengendalian diri semacam itu adalah suatu
sikap yang bisa menengahi antara kewajiban sebagai orang tua memberi
curahan waktu bagi anak, dan hak orang tua untuk menikmati "me time"
-jika Anda memang berfikir bermain gadget itu adalah sebuah hak.
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.