![]() |
Rebelion |
Buku MOS itu saya corat-coret gambar tengkorak,
kucing, hingga kamen raider rx. Karena bosan, secara sadar saya melakukan hal
yang berpotensi menjadi santapan lezat bagi dewan kedisiplinan, atau entah apa
namanya saya lupa.
Benar saja. Dalam kelas inkubasi yang kaku dan
tegang itu, nama saya dipanggil. Ah, suatu situasi yang menarik ketika namamu
ada di daftar "pelaku pelanggaran" dan diserang secara verbal di
depan teman-teman.
Inspeksi rutin yang dilakukan para senior piket
itu memang terkadang mengada-ada dan terlalu dipaksakan.
Setelah muak dengan sekian tugas tidak berguna
dari panitia pelaksana MOS, pukul 13.30 saya dibawa ke aula oleh
seorang senior. Seragam putih abu-abu berlogo OSIS nya tampak kusam.
Sesampainya di halaman aula, saya "diambil
alih" senior yang lain. Dikondisikan seolah-olah seperti terdakwa yang
menunggu regu tembak beraksi: berdiri sendirian di depan pintu aula.
Entah kenapa seperti ada sensasi yang membius
saya tuk ikuti saja apa yang akan terjadi. Detik demi detik seperti menanti
momen dalam film thriller, bersiap untuk surprise "what's next?"
Di dalam aula, ada sekitar 30-40 senior
berkumpul, dengan nasi kotak yang belum selesai disantap. Sepertinya mereka
telat makan siang.
Diawali seorang wanita berjilbab yang cukup
dominan, semprotan perihal corat-coret buku MOS itu dimulai. Tepat di muka
saya.
Sekitar 10 hingga 15 orang senior yang merasa
gagah dengan badge PIKET beurutan di belakangnya. Satu per satu mulai
berpidato. Ada yang halus, ada yang berapi-api, ada yang sarkastik,
bermacam-macam gayanya. Bermacam pula aromanya.
Adrenalin saya berdesir, namun terkendali demi
mengingat nasehat Ibunda, agar selalu jadi murid budiman.
Hari itu saya pulang dengan perasaan gondok,
mengapa teman-teman saya yang lebih jagoan dari saya mau-maunya menurut bagai
kerbau dicocok hidungnya melakukan hal-hal bodoh dan tidak berguna. Tidak ikut
bersama saya melakukan sedikit eksperimen?
Hari itu pula saya bersumpah tidak akan bergabung
dalam Kepengurusan OSIS selama SMA.
Hidup adalah pilihan! :)
Tentu saja saya mendapati kesenangan yang lain
semasa SMA.
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.