Saya berdoa untuk kesembuhan rekan saya TEGUH SUWITO yang tengah
berjuang pasca operasi. Untuknya saya akan ceritakan pengalaman tentang
semangat juang seorang teman: BAGUS FASAL BANAN. Mohon doanya juga untuk
saudara kita ini.
Suatu pagi selepas tugas malam, Bagus ingin bergegas pulang karena kerinduannya dengan sang anak. Padahal badannya sangat
letih dan rasa kantuk masih menyelimutinya. Namun demikian sudah
menjadi rutinitasnya. Maka Bagus menguatkan diri, pulang di pagi hari
itu mengendarai sepeda motor.
Takdir
ilahi, di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dia mengalami
kecelakaan hebat. Benturan mengakibatkan pendarahan di kepalanya. Dan
setelah drama pertolongan pertama dan hiruk pikuk usaha penyelamatan
nyawanya di UGD, cerita berikutnya bisa ditebak: OPERASI!!
Sama
seperti saudara kita TEGUH SUWITO, operasi pada Bagus dilakukan di
bagian vital tubuh. Jika Teguh dioperasi di area tulang belakang
(CMIIW), maka Bagus dioperasi di kepala: TEMPURUNG KEPALANYA HARUS
DIBUKA!!
Maka saat langit mulai gelap, jadilah
penggumpalan darah di dalam otak Bagus diambil, dan sekian lama
berselang tempurung kepala sebelah kanannya dapat dipasang kembali.
Malam itu, dokter masih sibuk di ruang operasi sementara keluarga cemas
menanti di ruang tunggu.
I'AM BIGGER THAN MY BODY
Puji
syukur kehadirat Ilahi, Operasi berjalan lancar. Dan 3 jam dari operasi
Bagus BANGUN dari KOMA!! padahal estimasi dokter bisa berhari-hari
untuk bisa bangun dan berinteraksi seperti yang Bagus alami (cmiiw).
Cerita
selanjutnya saya kurang mengerti, hanya pada saat terakhir saya
menjenguk Bagus, seketika saya datang dan mengucapkan salam memegang
tangannya dengan segenap doa dan semangat. Kata-kata pertamanya adalah:
"Kurniawan ya? wan.. Doakan aku cepat sembuh ya! Doakan aku cepat
sembuh!!"
Bagus, tergeletak lemas di atas dipan RS.
Berselimut biru, di kepalanya tampak sebagian tempurung yang dilepas
dan dipasang kembali. Mata sebelah kirinya melotot tak bisa berkedip.
Tangan kirinya lemas dan sekujur tubuh bagian kirinya LUMPUH!!.
"Ini tidak bisa bergerak, paralyzed", terang Bagus menunjuk bahu kiri hingga ujung kaki kirinya.
Sesekali
nafasnya sesak karena paru-paru kirinya juga terkena dampak. Dan klep
jantung kirinya mengalami kebocoran karena trauma/ benturan pada saat
kecelakaan.
"Tadinya aku ingin pulang memeluk anakku, tapi
sekarang sudah dua minggu justru aku tak bisa menggendongnya, entah
berapa bulan lagi aku baru bisa menggendongnya" ucap Bagus lirih.
Bagus
lebih banyak bercerita daripada saya yang datang bermaksud menghibur.
Dia lebih bersemangat daripada saya yang bermaksud memberikan semangat.
Saya dan istri pun sepakat: Orang tak berdaya di depan kami itu memiliki
jiwa yang lebih kuat dari badannya.
CINTA
ANAK
dan ISTRI!!! itulah semangat Bagus. itu yang membangunkannya dari koma
dalam hitungan jam. Itu yang memantapkan hatinya untuk segera pulih dan
memeluk orang-orang tercintanya. Mendorongnya untuk menuruti setiap
pesan dokter. Mengikuti terapi dengan sungguh-sungguh. Entah kenapa saya
terharu di ruangan tempatnya dirawat. Mungkin karena ada cinta di
ruangan itu. Bagus, ditemani kedua wanita perkasa-nya: Sang Ibunda dan
Istri tercinta.
Saya mulai merangkai kata dalam hati,
bahwa Tuhan mencintai mahluk-Nya lebih dari yang mahluk-Nya bisa
bayangkan. Bahwa Ia menyertakan cinta di dalam hati setiap manusia
sebagai kekuatan. Dan Ia selalu memberikan yang terbaik bagi manusia
dengan penuh cinta kasih. Ar-rahman, Ar-rahim.
Teman,
seperti saat Bagus lepas dari perjalanan panjang antara hidup mati dalam
koma-nya, terbangun dengan sekujur tubuh penuh ketidakberdayaan, namun
tetap kokoh tegar mendaki terjalnya keadaan. Maka saat merasa lemah,
Anda pun sepantasnya ingat, dimana letak kekuatan Anda.
----teruntuk sahabatku yang sedang berjuang, TEGUH dan BAGUS! tetap SEMANGAT!
Semarang, 23/10/2011
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.