Saturday 29 October 2011

Saya berdoa untuk kesembuhan rekan saya TEGUH SUWITO yang tengah berjuang pasca operasi. Untuknya saya akan ceritakan pengalaman tentang semangat juang seorang teman: BAGUS FASAL BANAN. Mohon doanya juga untuk saudara kita ini.

Suatu pagi selepas tugas malam, Bagus ingin bergegas pulang karena kerinduannya dengan sang anak. Padahal badannya sangat letih dan rasa kantuk masih menyelimutinya. Namun demikian sudah menjadi rutinitasnya. Maka Bagus menguatkan diri, pulang di pagi hari itu mengendarai sepeda motor.

Takdir ilahi, di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dia mengalami kecelakaan hebat. Benturan mengakibatkan pendarahan di kepalanya. Dan setelah drama pertolongan pertama dan hiruk pikuk usaha penyelamatan nyawanya di UGD, cerita berikutnya bisa ditebak: OPERASI!!

Sama seperti saudara kita TEGUH SUWITO, operasi pada Bagus dilakukan di bagian vital tubuh. Jika Teguh dioperasi di area tulang belakang (CMIIW), maka Bagus dioperasi di kepala: TEMPURUNG KEPALANYA HARUS DIBUKA!!

Maka saat langit mulai gelap, jadilah penggumpalan darah di dalam otak Bagus diambil, dan sekian lama berselang tempurung kepala sebelah kanannya dapat dipasang kembali. Malam itu, dokter masih sibuk di ruang operasi sementara keluarga cemas menanti di ruang tunggu.

I'AM BIGGER THAN MY BODY
Puji syukur kehadirat Ilahi, Operasi berjalan lancar. Dan 3 jam dari operasi Bagus BANGUN dari KOMA!! padahal estimasi dokter bisa berhari-hari untuk bisa bangun dan berinteraksi seperti yang Bagus alami (cmiiw).

Cerita selanjutnya saya kurang mengerti, hanya pada saat terakhir saya menjenguk Bagus, seketika saya datang dan mengucapkan salam memegang tangannya dengan segenap doa dan semangat. Kata-kata pertamanya adalah: "Kurniawan ya? wan.. Doakan aku cepat sembuh ya! Doakan aku cepat sembuh!!"

Bagus, tergeletak lemas di atas dipan RS. Berselimut biru, di kepalanya tampak sebagian tempurung  yang dilepas dan dipasang kembali. Mata sebelah kirinya melotot tak bisa berkedip. Tangan kirinya lemas dan sekujur tubuh bagian kirinya LUMPUH!!.

"Ini tidak bisa bergerak, paralyzed", terang Bagus menunjuk bahu kiri hingga ujung kaki kirinya.

Sesekali nafasnya sesak karena paru-paru kirinya juga terkena dampak. Dan klep jantung kirinya mengalami kebocoran karena trauma/ benturan pada saat kecelakaan.

"Tadinya aku ingin pulang memeluk anakku, tapi sekarang sudah dua minggu justru aku tak bisa menggendongnya, entah berapa bulan lagi aku baru bisa menggendongnya" ucap Bagus lirih.

Bagus lebih banyak bercerita daripada saya yang datang bermaksud menghibur. Dia lebih bersemangat daripada saya yang bermaksud memberikan semangat. Saya dan istri pun sepakat: Orang tak berdaya di depan kami itu memiliki jiwa yang lebih kuat dari badannya.

CINTA
ANAK dan ISTRI!!! itulah semangat Bagus. itu yang membangunkannya dari koma dalam hitungan jam. Itu yang memantapkan hatinya untuk segera pulih dan memeluk orang-orang tercintanya. Mendorongnya untuk menuruti setiap pesan dokter. Mengikuti terapi dengan sungguh-sungguh. Entah kenapa saya terharu di ruangan tempatnya dirawat. Mungkin karena ada cinta di ruangan itu. Bagus, ditemani kedua wanita perkasa-nya: Sang Ibunda dan Istri tercinta.

Saya mulai merangkai kata dalam hati, bahwa Tuhan mencintai mahluk-Nya lebih dari yang mahluk-Nya bisa bayangkan. Bahwa Ia menyertakan cinta di dalam hati setiap manusia sebagai kekuatan. Dan Ia selalu memberikan yang terbaik bagi manusia dengan penuh cinta kasih. Ar-rahman, Ar-rahim.

Teman, seperti saat Bagus lepas dari perjalanan panjang antara hidup mati dalam koma-nya, terbangun dengan sekujur tubuh penuh ketidakberdayaan, namun tetap kokoh tegar mendaki terjalnya keadaan. Maka saat merasa lemah, Anda pun sepantasnya ingat, dimana letak kekuatan Anda.

----teruntuk sahabatku yang sedang berjuang, TEGUH dan BAGUS! tetap SEMANGAT!
Semarang,  23/10/2011

0 comments:

Post a Comment

Visitors